Estas Assadurahman - CALEG NO 8

PENGAJIAN PKS DIGEREBEK


dakwatuna.com – Mencuatnya kasus isu NII (Negara Islam Indonesia) dan pengusung Ideologi Khilafah, membuat masyarakat phobia dengan berbagai pengajian Islam. Hal inilah yang menjadikan beberapa masyarakat semakin waspada terhadap orang-orang yang melakukan pengajian Islam.

Namun terdapat peristiwa yang menggelikan terjadi di Mojokerto beberapa waktu lalu. Sebagaimana biasanya, PKS (Partai Keadilan Sejahtera) yang mewajibkan kadernya untuk membuat pengajian pekanan bergantian di rumah setiap kader, dengan membahas keimanan, dunia Islam dan rencana program kerja kegiatan PKS di masing-masing daerah, kecamatan hingga desa. Hingga harus dicurigai sebagai pengajian NII.

Ketika pengajian sedang masuk tilawah Al Quran (pembacaan Al Quran) beberapa warga langsung berdatangan dengan membawa TNI, Polri dan SatPol PP. Beberapa orang terlihat sedikit emosi ketika berdialog dengan salah satu ustadz PKS yang tengah mencoba menenangkan massa dengan sabar. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, beberapa Polisi dan TNI mencoba untuk meredakan ketegangan tersebut.

Di sinilah peristiwa yang sedikit membuat kita tersenyum.

Ketika seorang anggota Polisi mencoba untuk melerai massa yang sedang emosi, tiba-tiba “Loh… Sampeyan ada di sini mas?” kata anggota polisi tersebut sedikit kaget. Tidak disangka, anggota polisi tersebut mengenal ustadz PKS tersebut, karena mereka teman bermain saat masih kecil.

Tetapi yang tidak kalah lucunya beberapa anggota TNI kaget “Loh, sampean ada di sini?” ucap salah satu anggota TNI. Ternyata tidak disangka ustadz PKS tersebut adalah senior yang mengajar Karate para TNI.

Anehnya, beberapa anggota Satpol PP malah lari. Karena para anggota Satpol PP tidak tahu bahwa pengajian yang akan digerebeknya ternyata diisi oleh ustadz PKS yang juga salah satu anggota dewan di Mojokerto.

Setelah emosi para warga sudah mulai mereda, ustadz PKS yang juga salah satu anggota dewan tersebut memberikan informasi mengenai pengajian wajib yang harus diikuti oleh setiap kader PKS untuk menambah keilmuan agama dan mendapatkan berbagai informasi-informasi, baik keputusan partai dan kegiatan partai.

Terlihat beberapa warga malu, karena ternyata pengajian yang mereka kira pengajian NII malah diisi langsung oleh anggota dewan, bahkan mereka ada yang kagum karena ada anggota dewan yang langsung ”turun-gunung” mengisi pengajian di rumah salah seorang kader partainya. Usut punya usut… ternyata orang-orang yang membuat isu pengajian tersebut adalah pengajian NII lantaran dari beberapa orang yang sakit hati terhadap salah satu kader PKS yang rumahnya ditempati untuk pengajian tersebut. Dan salah satunya juga adalah anggota Satpol PP yang ikut melarikan diri bersama teman-temannya yang lain. Salah satu warga berkata ”Lha nek saget, warga nggeh diajak ngaji bareng ustadz. Nggeh jarang-jarang teng mriki wonten anggota dewan seng marani. Opomaneh maringi ceramah agama, jarang teng mriki! ” (Kalau bisa, warga juga diajak ngaji bersama ustadz. Yah jarang-jarang di sini ada anggota dewan yang datangi. Apalagi memberikan ceramah agama, jarang di sini).

Ustadz PKS tersebut langsung merespon dengan baik usulan warga, dengan siap untuk mengadakan pengajian bersama warga. (sn/fimadani.com)

RISALAH PEMUDA


Wahai Pemuda,

Ketahuilah hidup ini bukan hanya perputaran siang dan malam

Bukan hanya pergantian lapar dan kenyang, ada dan tidak

Bukan hanya pilihan antara suka dan tidak suka, cinta dan benci

Bukan hanya aktualisasi emosi dan nafsu, kerakusan dan kekuasaan

Hidup ini jauh lebih dari sekedar itu

Wahai pemuda,

Ketahuilah bahwa kemuliaan itu mahal dan kerendahan hati itu hina

Ketinggian itu berat dan kenistaan itu murah

Ketahuilah bahwa hidup ini menjadi tidak berarti tanpa perjuangan

Dan perjuangan akan sia-sia tanpa kebenaran

Perjuangan dinilai dari pengorbanan

Dan pengorbanan ditentukan oleh keilkhlasan

Cinta membutuhkan pembuktian

Dan pembuktian itu tidak berarti tanpa kesungguhan dan ketulusan

Wahai pemuda,

Ketahuilah bahwa kebenaran itu adalah cahaya

Dan kebatilan adalah kegelapan

Tak akan pernah keduanya bersatu

Bahkan saling menghilangkan

Perjuangan yang benar adalah perjuangan yang berhujjah

Terorganisir, terpola dan membumi

Kecerdasan adalah kesabaran, ketabahan dan kerja keras

Kebijksanaan adalah keberanian pengendalian emosi dan perhitungan

Keperkasaan adalah kekuatan menghadapi kedzoliman

Kesetiaan melindungi yang lemah dan pemaaf

Dan kemuliaan itu hanya milik Allah, RasulNya dan orang-orang yang beriman

Wahai pemuda dan pemudi islam,

Apa yang bergemuruh di dadamu?

Apa yang bergulat di otakmu?

Apa yang bergejolak di emosimu?

Apa yang terobsesi di mimpimu?

Kepalan jarimu masihkah kencang?

Sorot matamu masihkah tajam?

Teriakkanmu masihkah lantang?

Semangatmu masihkah membara?

Idealismemu masihkah menjulang?

Jiwamu masihkah perkasa?

Wahai……

Aku tantang engkau untuk berlari, mendaki

Setinggi apakah engkau mampu?

Aku tantang engkau untuk bekerja dan berpetualang

Sehebat apakah engkau?

Aku tantang engkau untuk mengarungi samudera

Sebesar apakah kesabaranmu?

Aku tantang engkau untuk menghadang badai

Seteguh apakah kakimu berpijak?

Diantara sekian kesedihan dan kekhawatiranku

Masih adakah secercah harapan kan terwujud:

Kita bisa menjadi ‘satu’ untuk menuju Yang Satu

Wahai pemuda islam,

Berjuanglah!

Agar orang lain masuk ke dalam da’wah

Agar mendapat petunjuk cahaya islam,

Sebagaimana telah menunjuki mereka selama ini

Dahulu kepemimpinan dunia pernah berporos ke Timur

Setelah munculnya Yunani dan Romawi

Kemudian berpindah ke Barat,

Kemudian datanglah kenabian Musa Isa dan Muhammad

Yang membawanya kembali ke Timur sekali lagi.

Setelah itu dunia Timur terbuai kelalaian serius

Maka berpindahlah kepemimpinan Barat

Dengan segenap kebangkitan peradaban modernnya

Demikianlah sunnatullah yang tidak dapat diubah

Telah menggariskan bahwa Barat mewarisi kepemimpinan dunia saat ini

Wahai pemuda

Lihatlah!

Bagaimana Barat telah aniaya dan melampaui batas

Sehingga tidak ada lagi yang dapat diharapkan

Kecuali mengharap dengan penuh harapan

Uluran tangan perkasa dari Timur

Yang dinaungi panji Ilahi

Yang dikibari oleh bendera Al Qur’an

Serta didukung oleh pasukan yang beriman, kuat dan tegar

Wahai pemuda,

Ini bukanlah khayalan,

Ini adalah tabiat sejarah yang pasti terjadi

Jika bukan kita yang mendapatkan, maka….

“…. Kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai Allah, yang bersikap lemah lembut terhadap orang mu’min, yang bersifat keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah dan yang tidak takut terhadap celaan orang-orang yang suka mencela, itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui” (QS Al Maidah:54)